song album
my love songs
"Saya akan melewati jalan ini hanya sekali; karenanya setiap perbuatan baik yang dapat saya lakukan atau kebaikan apapun yang bisa saya perlihatkan kepada orang lain, biarkan saya melakukannya sekarang. Jangan biarkan saya menunda, juga jangan biarkan saya mengabaikannya, karena mungkin saya tidak akan melewati jalan ini lagi.." < old qoutes from How to win Friens and influence people.. >
sebenernya ayah lama pengin nulis blog ini,...
cuma kok ndak sempet-sempet ya, ternyata mesti punya waktu untuk sekedar menyempatkan nulis blog,...
latar belakangnya terlalu panjang untuk diceritakan, ahhh mungkin nanti juga kecerita deh,...
atau jangan2 blog ini akan terus berlanjut,...
blog ini bercerita ngga jauh dari curhat session, dan lain lain yg sifatnya gado gado,..
dear azka boy,...
ceritanya berawal dengan direncanakannya ayah jadi salah satu kandidat trainee untuk study di Japan selama 6 bulan.
6 bulan, ya cuma 6 bulan, atau kok lama banget yah???
di negri orang, dengan iklim, bahasa dan budaya yg "melelahkan", ya... "melelahkan"...
ini bayangan yg akan terjadi disana nanti,...
bayangan target dari pak Bos Japanese Ningrat,
suka pusing duluan kebayang susahnya dealing with panasnya Shizouka Prefecture pinggir pantai di bulan Juli, dan angin dingin di saat winter, ndak bersalju pula,... kalo boleh milih mending hujan salju daripada angin dingin,...
tapi ternyata bukan itu yg paling berat nak, yang saat ini dan selalu menggantung di kelopak mata, dan di bawah setiap kesadaran ayah...
yup... u all guys right with me on this,...
my azka...
ayah akan ndak bersama kamu physically selama enam bulan nanti nak,
ya sekali lagi, physically, ini amanah hati ayah,... ayah akan berusaha dengan sayang ayah pada kamu,...
ayah akan dekat dengan kamu selama itu,... meski akan banyak hal yg ngga lagi bisa kita lakukan,...
kita mungkin ndak gendong gendongan nak'...
di saat ayah berangkat nanti, ayah akan kehilangan waktu dimana kamu akan banyak belajar bicara, dan berlari sana sini,...
ayah inget bahwa ayah pernah janji dulu, nanti kalo kalo kamu dah lancar jalannya,
kita lari lari di pantai, kita ke anyer ya, naik mobilmu si road runner...
kita bangun lagi RC Car yg udah lama parkir digudang sejak kamu masih diperut, ayah inget kamu sering tendang2 perut bunda kalo ayah utak utik itu RC Cars,... nanti semua itu giliran jadi mainanmu nak...
kita akan belajar berenang,...
dan sebagainya rencana ayah untukmu,...
di mind set ayah itu nanti kita mulai di umur kamu 18 bulan keatas,...
tapi maaf ya nak,..
ayah harus njalani ini dulu,... kita tepatnya - harus njalani ini dulu,...
jadi meski ayah harus ninggalin kamu nanti sementara,... ayah akan berusaha biar semuanya akan baik buat kamu,
bunda akan jadi pelindung yg terbaik buat kamu,.. bunda akan jadi bunda sekaligus ayah yg terbaik buat kamu,...
tangan bunda akan jadi perpanjangan tangan ayah dalam kebutuhanmu, kaki bunda, mata, mulut dan ucapan bunda, serta pemikirannya akan jadi kepanjangan raga dan pemikiran dan ayah disana nanti,..
usapan usapan tangan ayah saat kamu bangun malam,... akan sementara digantikan lentik jari bunda nak,..
cium sayang ayah dipagi hari, kalo kita harus bangun pagi,... akan sementara diganti dengan lembutnya suara bunda di telingamu,..
cium pamit kerja ayah,... akan sementara digantikan dengan ciuman kedua dikening dan pipimu yg lembut oleh tulusnya pamit bunda,... ciuman kedua itu dari ayah lho nak, kamu pasti ngerti itu ya,...
sesi telfon siang kita,..
ketuk pintu dan salaam ayah buat azka,...
pelukan kamu sambil kita melongo didepat permadani pajangan bergambar baitulloh,.. kita nanti sholat disana ya nak,...
sampai dengan usapan ayah atas peluhmu waktu bobo sambil mimi dari bundamu tersayang....
ayah juga akan berusaha agar setiap mainan mainan kamu, pelajaranmu, pakaianmu, makananmu, mas dan mbak, pakde dan budemu, mbah kung dan uti di purwokerto, nenek dan tante di bandung pasti akan bikin kamu tetep safe, lengkap dan bahagia.
rumah mbah di kampung jembatan, akan ayah jadiin setidaknya rumah yg aman buat kamu nak,...
namun, diatas itu semua, ayah sadar pasti akan ada hal hal yg tak tergantikan,.. ayah pun kehilangan itu nak, ayah ikhlas jika satu saat nanti ayah harus melakukannya lagi untukmu,...
ayah ingin bisa menjamin itu semua untuk kamu nak, lewat setiap doa ayah hari ini dan nanti... Alloh akan menjaga kamu semua,
ndak lama sayang, hanya enam bulan ayah disana,...
jujur ayah belum tau, bagaimana adilnya semua ini untuk kamu nak,...
kamu ndak butuh ada istilah Insinyur blb bla bla... didepan nama ayah, karena ayah harus ninggalin kamu disaat kita biasanya main bersama karena ayah harus kuliah,... ayah mengerti itu nak, saat ayah angkat telfon dikampus, dari bunda katanya kamu ndak tidur seperti biasanya,...
akhirnya kamu baru bobo jam 11 malam karena "ingin" tetap main2 dengan ayah, ntah itu kita nyanyi2, main dikaca, atau kita nonton film favoritmu... ayah belajar kebersamaan dari mu nak,..
kamu ndak butuh uang yang terlalu banyak atau jalan karir ayah harus sempurna, ayah jadi lembur kerja,... kamu "protes" dengan ndak mau makanan instan, mungkin kamu bosen dengan 6 bulan ber-makanan instan, kamu lebih suka makan nasi ayah, dengan sup ayam buatan bunda,...
kamu ledek ayah dengan ndak suka dan ndak ada semangat mimi susu bayi yg susah payah ayah bunda pilih
thanks maboy,... tetap tersenyum pada dunia ya....
ayah akan banyak lagi belajar dari kamu,...
mudah mudahan, bulan mendatang nanti kondisi cuaca di indonesia sudah kembali stabil ya nak,...
Mendengarkan Bambu Bicara
Oleh : Gede Prama
Terus terang, lama saya memendam keingintahuan, kenapa banyak lukisan-lukisan yang datang dari Cina dan Jepang berlatar belakang pohon bambu ? Sampai-sampai sempat bertanya ke
Sebutlah sifat bambu yang tidak memiliki bunga dan buah. Tidak sama dengan pohon lainnya yang senantiasa sombong dengan bunga dan buahnya, bambu tetap berdiri tegak tanpa sumber kesombongan terakhir. Semua ini seperti sedang mengingatkan kita manusia, hasil dalam kehidupan, kalau dibiarkan menjadi kekuatan pendikte kesombongan dan kecongkakan, maka mudah sekali membuat orang �berakar ke luar�.
Berbeda dengan bambu yang berakar kuat ke dalam, orang-orang yang didikte kesombongan dan kecongkakan, amat dan sangat tergantung pada komentar, pendapat, pujian dan makian orang lain. Dan sebagaimana semua kita tahu, di kaki langit manapun, dengan sikap dan prestasi setinggi apapun, pujian dan makian orang akan senantiasa datang mengikuti. Sehingga kalau pujian dan makian orang yang digunakan sebagai barometer keberhasilan, maka siklus naik dan turun akan senantiasa ikut bersama kita. Ketika dipuji naik siklusnya, tatkala dimaki turun mood-nya.
Kalau boleh jujur, tidak sedikit manusia yang hidupnya dibuat lelah karena senantiasa mendaki dan menuruni siklus pujian dan makian. Dibandingkan lelah naik turun, orang-orang seperti Kabir (salah seorang seniman besar
Mirip dengan anak-anak sekolah yang pergi tamasya dan di dalam perjalanan selalu bernyanyi �di sini senang, di
Mirip dengan bambu yang kuat dan kokoh karena berakar ke dalam, demikian juga kehidupan banyak orang yang berakar ke dalam. Tidak ada satupun kekuatan pendikte dari luar yang bisa merobohkannya. Sayang sekali, kehidupan manusia modern tidak mau mendengarkan bambu, untuk kemudian berakar ke luar. Sebagai hasilnya, kebencian, peperangan, penderitaan dan sejenisnya, dating tanpa mengenal rasa lelah.
Sebutlah tragedi meledaknya World Trade Centers New York yang dibumi hanguskan oleh teroris 11 September 2001 lalu, yang belakangan membuka pintu kebencian yang amat mencekam, apa lagi penyebab utamanya kalau bukan kehidupan yang berakar ke luar. Dengan judul-judul seperti memberi pelajaran pada adi kuasa, menegakkan martabat bangsa, ada orang yang bahkan rela mati dan menghancurkan surga di dalam diri, hanya untuk mengundang decak kagum orang lain.
Disamping berakar kuat ke dalam, bambu juga senantiasa hidup dalam keheningan dan kerendahhatian. Lihatlah ketika angin bertiup, ia hanya bergesek-gesek kecil dengan sahabatnya, dan kemudian menimbulkan suara desis yang hening. Dan hening terakhir adalah sejenis kualitas yang sudah lama hilang dari dunia manusia, untuk kemudian diganti dengan kekisruhan, dendam dan sejenisnya. Berbeda dengan dendam dan kekisurhan lain yang mengenal kotak dan pagar-pagar pemisah, keheningan ala bambu sudah lama membuang kotak dan pagar-pagar terakhir. Ketika angin lembut datang, ia berdesis hening, ketika angin ribut datang ia juga berdesis hening.
Seolah-olah sedang mengingatkan, hanya dengan keheninganlah kejernihan pandangan bisa dipertahankan. Ketika peledakan gedung WTC New York baru terjadi, sebagai pribadi hati sayapun menangis, sambil berharap inilah saatnya bagi Amerika untuk menunjukkan kedigdayaannya yang sebenarnya. Ketika itu, lewat dalam bayangan saya sebagai manusia, George W. Bush berpidato penuh senyum : �Kita amat terpukul dan berduka dengan kejadian ini. Namun, karena kita bangsa besar, inilah saatnya untuk menunjukkan pada dunia kebesaran kita. Di mana dalam kebesaran dan kedigdayaan, kebencian tidaklah sepantasnya dilawan dengan kebencian, kedengkian tidaklah selayaknya direspons dengan kekisruhan pikiran�. Setidak-tidaknya itulah prediksi saya tentang pidato Bush di hari berikutnya.
Sayang sekali, prediksi saya tentang pidato Bush salah besar. Kedigdayaan Amerika yang dibangun dalam kurun waktu lama bahkan dijatuhkan oleh serangkaian kebencian dan kekisruhan. Ketika tulisan ini dibuat, wajah dunia memang terbelah. Sebagaimana cerita kehidupan yang berakar ke luar, ada yang memuji Amerika, ada juga yang mencaci Amerika. Dan memang demikianlah hakekat kehidupan.
Kepada Yang Maha Terhormat Allah SWT... thanks for such a story,..